7 Cara Masyarakat Wonsobo Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Sahabat ikiwonosobomas.com,
tak terasa bulan Ramadhan sudah hampir berakhir, umat Islam pun kini
bersiap menyongsong hari raya Idul Fitri. Masyarakat Kabupaten Wonosobo
yang mayoritas beragama Islam merayakannya dengan penuh suka cita.
Karena hari raya Idul Fitri dilhat sebagai hari kemenangan, setelah
sebulan penuh berpuasa menahan hawa nafsu , lapar dan dahaga. Kemenangan
ini dirayakan oleh mereka yang berhasil melaksanakan ibadah puasa
selama sebulan penuh, sebagai wujud rasa syukur atas kemenangan dalam
menggapai kesucian lahir dan batin yang disempurnakan dengan
mengeluarkan zakat fitrah.
Sahabat ikiwonosobomas.com, berikut merupakan 7 cara masyarakat Wonosobo dalam menyambut hari raya Idul Fitri (hari kemenangan)
1. Mudik Lebaran
Mudik
lebaran biasanya dilakukan oleh orang-orang yang merantau dan akan
kembali kekampung halamannya untuk meminta maaf dan bersilaturrahmi
kepada orang tua maupun kerabatnya. Lebaran tanpa mudik ibarat sayur
tanpa garam, hambar rasanya. Maka jangan heran jika banyak orang-orang
yang pergi mudik kekampung halaman menjadikan jalanan macet.
2. Membeli Pakaian Baru
Menjelang
lebaran tiba, pusat-pusat perbelanjaan maupun pasar tradisional yang
menyediakan pakaian maupun kebutuhan sehar-hari semakin ramai dikunjungi
pembeli. Karena hampir semua umat Islam ingin memakai pakaian baru pada
saat hari kemenangan tiba.
3. Malam Takbiran
Malam
yang penuh suara ramai dengan mengumandangkan gema takbir
berulang-ulang dan alat musik bedug dikenal dengan malam takbiran. Semua
umat Islam mengumandangkan takbir atas kemenangannya. Mereka berpawai,
berkeliling kota ataupun kampung sekaligus meandai hari kemenangan telah
tiba.
4. Halalbihalal
Suasana halalbihalal yang
penuh dengan nuansa religius dan kekeluargaan membuat semua orang tidak
memilki beban psikologis tertentu. Pada gilirannya muncul keinginan
untuk saling maaf - memaafkan antar sesama dalam wadah ukhuwah
islamiyah.
5. Ketupat
Hari raya Idul Fitri atau
lebaran identik dengan ketupat, begitu pula tradisi lebaran dikabupaten
Wonosobo. Menjelang lebaran hiasan bermotif ketupat sering dipajang di
swalayan, pasar maupun jalan-jalan protokol. Ketupat merupakan anyaman
yang terbuat dari daun kelapa atau janur kemudian diisi beras lalu
dimasak hingga menjadi nasi yang padat dan membentuk seperti ketupatnya.
Biasanya masarakat kabupaten Wonosobo menyajikan ketupat dengan lauk
rendang, opor ayam maupun soto.
6. Makanan Ringan Dan Kue
Keberadaan
makanan ringan dan kue memang sudah menjadi pelengkap lebaran. Makanan
ringan dan kue akan disajikan untuk para kerabat maupun tamu yang
berkunjung untuk bersilaturrahmi.
7. Petasan Dan Kembang Api
Pada
saat malam lebaran banyak orang yang menyalakan petasan dan kembang
api. Tradisi ini dirasa berbahaya dan mengganggu kekhusyuan sebagian
masyarakat yang ingin melaksanakan takbir keliling. Jadi alangkah
baiknya bila tradisi ini dihilangkan. (S-A)
0 Response to "7 Cara Masyarakat Wonsobo Menyambut Hari Raya Idul Fitri"
Posting Komentar